Cari Blog Ini

Jumat, 06 September 2013

Waspadai Pemilih Hantu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo menyatakan, dari sisi niat baik, rencana Daftar Pemilih Khusus (DPK) sangat bagus karena menunjukkan niat baik agar semua orang yang mempunyai hak pilih bisa memilih dalam pemilu.
"Mereka yang namanya hilang bisa mendaftarkan diri. Namun di sisi lain, ini membuktikan kelemahan dan kerawanan DPT (daftar pemilih tetap). Kelemahannya,  karena meski sudah ada data BPS dan e-KTP tetap saja negara tidak sanggup mendata dengan akurat data kependudukan yang paling mendasar, yaitu tempat tinggal, migrasi keluar, migrasi masuk dan meninggal," ujar Dradjad Wibowo, Rabu (4/9/2013). 
Belum lagi, lanjut Dradjad,  buruknya citra parpol dan politisi. Kelemahan ini menurutnya bisa membuat golput tinggi  dalam pemilu 2014. Masyarakat  akan malas mengecek apakah namanya ada dalam DPT atau tidak. Di sisi lain, juga mengundang kerawanan manipulasi suara.
Data yang tidak akurat, Dradjad menegaskan, akan memperbanyak kertas suara tidak terpakai yang bisa dicobolosi sendiri oleh oknum tertentu. Di perkotaan saja bisa terjadi, apalagi di daerah yang lebih jauh. Karena negara tidak mampu mengatasi hal itu. Parpol dan caleg harus proaktif agar tidak dicurangi.
"Saya sendiri sudah meminta kepada caleg PAN untuk proaktif meminta DPT dan mengecek apakah pemilih yang sudah berkomunikasi dengannya benar-benar ada dalam DPT. Selain itu untuk mengecek di setiap TPS jangan sampai ada pemilih hantu. Yaitu, namanya ada dalam DPT, orangnya tidak ada, tapi suaranya ada seperti terlihat dari jumlah kertas suara di TPS," urainya. 
Kelemahan dalam DPT ini, Dradjad menegaskan kembali, memang menambah mahal biaya politik bagi parpol dan caleg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar